· julianalimin · Curhat  · 7 min read

Bagaimana kita jadian

Udah lama ga nulis di Blog ini, alasannya karena akhir-akhir ini g sangat sibuk dengan pekerjaan dan pacaran. But g rasa sebagai selingan sebelum g menulis tentang pengalaman g di Singapore, g posting tulisan yang sudah lama bangat tersimpan di Draft tapi baru hari ini g selesaikan. Dan hasilnya adalah sbb:

Teman-teman mungkin melihat perbedaan di Blog g pada tahun ini. Dulu g jadikan Blog g sebagai tempat pengaduan Frustasi g karena gagal dalam urusan Cinta. Merasa tidak pernah beruntung dalam hal cinta makanya g selalu tulis hal-hal yang kelam. Namun sekarang status g udah ga Jomblo lagi :D. Sekarang Julian sudah laku. Dan banyak yang penasaran cewe macam apa sih yang mau sama Julian. Well, inilah bagaimana semuanya bermula.

Tahun lalu g dapat Project baru dan saat itu g dikenalkan dengan seorang Gadis. Dia bekerja di perusahaan rekanan kantor g dan nama dia sangat Indah (Serius namanya Indah). Stylenya lucu, tapi g ga ingat banyak soal pertemuan pertama kecuali bahwa di ruang meeting tersebut banyak sekali kue-kue enak :D.

Pada pertemuan tersebut, g sedang dalam masa Transisi. G udah lama ga berpikir untuk pacaran dan sepenuhnya menerjunkan diri dalam dunia kerja. Bisa dibilang g sangat puas dengan posisi g saat itu dan tidak terlalu perduli dengan pendapat cewe-cewe di sekitar g. Di saat yang bersamaan dengan percaya diri yang tinggi, g berusaha menebar pesona ke para wanita di sekitar g. Semua cewe tiba-tiba bilang Julian Ganjen. Hmmm well maybe yes maybe no.

Saat itu banyak cewe yang sepertinya suka dengan gaya g yang tidak perduli sambil tebar pesona. Tepat seperti perkiraan g, gaya g tersebut membuat para wanita penasaran. G selalu tersenyum lebar dan berkata pada diri g: “Gile Julian, lo tuh keren banget, lo tuh ganteng banget. Kalau lo mau semua cewe bisa lo dapetin, bahkan yang sudah punya cowo sekalipun”. G rasa percaya diri g ini ditangkap oleh para kaum hawa, mereka semua melihat g dengan beda. Seperti halnya coklat nikmat yang tinggi kalori namun tidak boleh mereka cicipi. Mereka menolaknya karena tahu bahwa coklatnya dapat membuat mereka gemuk tapi mereka terus membayangkan bisa mencicipi coklat tersebut. Yeahh, I’m your Chocolate Temptation.

Semanis Coklat

Semanis Coklat!

Tapi cewe ini nih, yang namanya Indah nih, dia justru ga seperti yang lainnya. Orang lain kalau g sapa “Hi”, mereka antara bingung mau jawab apa. Berusaha untuk kendaliin diri (karena sex appeal g yang tinggi) dan jaga image. Kalau Indah, dia tetap senyum hangat dan tidak terpengaruh gaya g. Ahhhh, dia bikin g penasaran. So, g gunakan segala jurus dalam kamus yang g tahu. Aku Godai dia (Hah, makan itu Agnes Monica), aku buat penasaran dia, aku ajak dia ketemuan dan aku batalkan (lho ko jadi pakai aku sih?) dan g tarik ulur dia. Hohohohohoho >:). Tapi semuanya tidak mempaaaaan!!!! Dia tetap bergaya acuh tak acuh. Kalau mau ketemu g ya sudah, kalau tidak mau ya sudah.

Senjata Makan Tuan ini namanya!!!

G merasakan jurus g sendiri. Dan g mulai berpikir kenapa jurus-jurus g ga ada yang mempan. Apakah mungkin dia bener-bener ga tertarik (Ini sangat amat tidak mungkin). Masa ga ada respon apa-apa sih? Dan ternyata g udah ga bisa berhenti mikirin dia dan telah suka sama dia. G mulai sering mikirin dia, curhat tentang kelakuan dia ini ke temen-temen g. Stress. Tapi g belum ada niat buat nembak dia.

Lalu akhirnya pada tanggal 25 Januari 2009, g ngajak dia ngedate ke Senayan City. G mikir apakah g mau sama dia? Saat jalan g narik tangan dia, terus dia bilang “Cieee pegangan tangan”. Aiihhhh, sekarang g berada di posisi buntu. Kalau g lepas tangan dia, dikira g peduli dia bilang apa. Kalau g pegang terus, harga diri g gimana? (Dia memang jago membuat g merasa serba salah!). Terus g ajak makan dia dan nanya mau makan dimana? “Hema Dutch Family!!!” Restoran Favoritnya dia. OK, kita kesana naik Motor Supra X favorit g (Gimana ga mau favorit, orang cuman punya satu :P).

200_cimg2415

Kita milih tempat duduk di ujung dan g minta dia duduk dipojok. Di situ g mulai berpikir apa yang harus g lakukan. Tiba-tiba g merasa hangat (apakah suasana hemanya? Atau karena Indahnya?). Dan g senang banget bisa ngobrol sama dia. Heart to Heart. Dan g memutuskan g pengen sama dia. Tapi bagaimana kalau di tolak? Ouwww. Tapi g pikir, “Julian GM Alimin kamu adalah seorang Project Manager. Masa bicara sama direktur aja bisa tapi lawan ngomong ama cewe ini aja ga bisa”. Hmm, tapi gimana kalu ditolak? Ok, ok, ga usah dipikirin dulu just do it!

Julian: “Indah, apakah kamu mau jadi pacar aku?”

Indah: “Lo nembak g ya?”

Julian: “Iya.”

Indah: “Ini salah satu lelucon kamu ya?”

Well, mungkin ada bagian yang lupa g ceritain. Pada saat g sedang PDKT ama dia g sering bercanda yang aneh-aneh. Beberapa contoh:

Setelah meeting dengan klien, kita untuk pertama kalinya makan bersama di Kantin. Saat ngobrol, g menanyakan hoby dan kesukaan dia. Tentunya untuk mengetahui apakah dia cocok untuk diajak berhubungan lebih dari sekedar hubungan professional. Pas di depan tukang Nasi Padang g nanya ke dia.

Julian: “Lo udah punya pacar belum?”

Indah: “What? Pertanyaan macam apa ini? Kita baru aja kenal dan g lagi ngantri di tukang nasi padang!”

Tukang Nasi Padangnya ngelihatin g dan Taslim (staff g yang paling keren) ngelihatin g dan bilang “Boss bisa aja”. Menurut g kalau lo tertarik sama seseorang, maka sedini mungkin harus lo ungkapkan. Jika tidak, tahu-tahu lo telah menyiakan beberapa bulan atau tahun untuk mengejar sesuatu yang tidak ada hasilnya. Dan pertanyaan sudah punya pacar itu harus bisa lo tanyakan semudah menanyakan waktu sama seseorang. Tanya saja, bertingkah casual sambil melakukannya.Boss bisa aja

Taslim: “Boss Bisa aja!”

Julian: “Ya pertanyaan biasa. Tinggal dijawab, punya atau tidak (Sambil senyum atau lebih tepatnya nyengir lebar).”

Indah kayanya frustasi karena tahu g ga akan diam sebelum dia jawab dan akhirnya dia menjawab, “Belum”. Nah disini g berhasil mengambil resiko, orang lain mungkin akan menjawab “Sudah” walaupun mereka sebetulnya Jomblo namun kalau lo bertanya dengan casual dan sedini mungkin maka kemungkinan besar mereka akan jujur. Mereka belum punya alasan untuk tidak jujur atau tidak suka dengan kita. Tapi di sisi lain mungkin saja g salah :D.

Lalu setelah itu kita sering SMS-an. G SMS dia dan nulis, “Hi Beautifull, lagi mikirin g ya?”. Dan dia membalas dengan bilang, “Lo kali yang lagi mikirin g dan bingung nyari alasan buat bisa SMS g”. Jlebbbb (suara tombak yang nembus dada g). Harga diri g berasa dipertaruhkan.

Terus tanggal 8 Agustus 2008, g SMS dia bilang. “Indah, kita nikah yuk hari ini. Jam 8 lewat 8 menit”. Dan akhirnya malam-malam kita tukar-tukaran SMSan saling becanda (Akhirnya sih dia bilang dia udah siap dan pengen banget nikah sama g :P).

Jadi mungkin saja dia merasa bahwa g tidak serius nembak dia :). Back to Hema.

Julian: “G serius dan g sudah lama memikirkannya. Mungkin saja g bukan laki-laki yang paling cocok untuk kamu atau mungkin kamu bukanlah wanita yang menjadi jodoh g, tapi yang sudah pasti jika kita tidak pernah mencoba maka kita takkan pernah tahu dan g pasti akan menyesal seumur hidup.”

Indah: “G pikir-pikir dulu ya.”

G tahu ini kebiasaan para cewe, mau memikirkan dulu. Dan di malam harinya g pasti ga akan bisa tidur. Yang jelas g pengen jawaban sekarang dan jangan panggil g Julian kalau tidak bisa membuat dia menjawab sekarang juga!

Julian: “G ga mau menunggu, tapi mungkin lo ragu-ragu. Begini deh, kita pacaran probation dulu selama tiga bulan. Lalu setelah itu kita lihat apakah cocok atau tidak, jika tidak kita anggap tak pernah terjadi tapi jika cocok maka kita akan selamanya bersama.”

Kata-kata seoarang Project Manager keluar dari mulut g. Alasan apalagi yang bisa dia gunakan untuk menghindar.

Indah: “Lo kira g project HRIS!”

Julian: “Udahlah jawab saja.”

Indah: “Ya sudah :).”

Dan begitulah kita jadian, tentunya setelah satu minggu sama g dia sudah tergila-gila sama g. Sehingga kita tidak perlu melakukan review setelah tiga bulan dan dia langsung promosi menjadi pacar permanent g. Pada saat pulang dari Hema, g pegang tangan dia dan dia bilang “Cieeee, Julian udah punya pacar nih. Pegang-pegang pacar tangannya.” G senyum :). Dan Valentine berikutnya g punya pacar. Setelah g pikir-pikir, itu adalah Valentine pertama g dimana g tidak Jomblo :).

First Picture Together Foto pertama kita sebagai pasangan

Back to Blog